Situs togel terpercaya Zika kemungkinan tidak langsung mengakibatkan keguguran dan cacat lahir yang sudah disangkutkan virus yang populer itu, sebuah riset baru pada tikus memperlihatkan.
Sebagai tukarnya, dampak menghancurkan infeksi Zika pada janin yang berkembang nampaknya asal dari tanggapan kebal ibu hamil, kata peneliti.

Tikus laboratorium yang dibiakkan tanpa cara kunci dalam tanggapan kebal mereka memotong persalinan persalinan yang bisa bertahan dari infeksi Zika, sedangkan tikus normal kehilangan kehamilannya atau melahirkan anak yang kurus, study itu temukan.

“Tanggapan anti-virus yang dibuat sebagai tanggapan pada infeksi Zika mengakibatkan keguguran janin, bersimpangan dengan virus tersebut,” menurut periset senior Akiko Iwasaki. Ia ialah seorang profesor imunobiologi di Yale University School of Medicine. Ia seorang penyelidik untuk Howard Hughes Medical Institute, di Chevy Chase, Md.

Agen togel terbaik Iwasaki dan beberapa rekannya saat ini menyelidik apa tanggapan kebal seorang wanita mengakibatkan beberapa atau semua cacat lahir berkaitan dengan Zika. Salah satunya cacat lahir yang paling serius ialah microcephaly, di mana otak dan tengkorak bayi yang baru lahir alami perubahan yang rendah.

Study laboratorium sekitar pada protein pensinyalan kunci untuk mekanisme ketahanan tubuh, yang disebutkan interferon type 1. Badan menghasilkan interferon type 1 sebagai tanggapan pada infeksi virus, dan protein pada gilirannya tingkatkan pertahanan multiprong yang cepat dan kuat yang ditujukan supaya virus tidak menebar.

Beberapa peneliti menyangka jika kekurangan interferon dapat menerangkan kenapa beberapa kehamilan lebih dikuasai oleh infeksi Zika dibanding lainnya – karena, dalam kasus itu, mekanisme ketahanan tubuh tidak memberi respon dengan kuat pada infeksi itu.

Untuk mengetes teori ini, mereka hasilkan tikus eksperimen yang kekurangan reseptor protein ketahanan tubuh.

“Kami berpikir janin kehilangan reseptor interferon ini semakin lebih rawan pada kematian karena infeksi Zika, dan janin yang mempunyai signal reseptor akan terlindung,” kata Iwasaki.

“Apa saja yang kami dapatkan malah kebalikannya,” ucapnya. “Beberapa janin tidak bisa menyikapi interferon yang selamat dari infeksi, dan mereka yang mempunyai reseptor, entahlah mereka wafat atau benar-benar kecil.”

Tikus dan manusia banyak memiliki karakter biologis, yang bermakna responnya kemungkinan sama pada manusia, kata Iwasaki.

Tetapi, riset pada hewan kerap tidak hasilkan hasil yang sama pada manusia.

Situs agen togel terpercaya Menelusuri permasalahan ini tambah jauh, beberapa periset mengembangbiakkan jaringan plasenta manusia di lab dan buka jaringan ke interferon, kata Iwasaki. Beberapa sel itu jadi cacat, yang mempunyai susunan abnormal dan sulit yang pernah berkaitan dengan kehamilan beresiko tinggi.

Menurut Dr. Amesh Adalja, seorang periset senior di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins di Baltimore, penemuan ini buka jalan prospektif membuat perlindungan janin seorang wanita yang terkena Zika.

“Resiko dari penyakit menyebar ialah dari hasil hubungan yang sulit di antara mekanisme kebal dan mikroba, dan nampaknya imbas Zika pada janin ialah contoh lain dari peristiwa ini,” ucapnya. Adalja tidak terturut dalam study itu tetapi ketahui penemuan itu.

“Penemuan seperti itu memberikan dasar untuk pahami bila pendekatan terapeutik di mana dampak interferon bisa dikunci kemungkinan berguna,” kata Adalja.

Iwasaki, walaupun, berpikiran ini mengutamakan pentingnya vaksin Zika karena “benar-benar susah untuk menjaga wanita bila mereka telah terkena virus Zika,” ucapnya.

Kebalikannya, menurut dia nilai sebetulnya dalam riset ini ialah pengetahuan baru mengenai bagaimana tiap infeksi virus bisa memengaruhi kesehatan kehamilan.

“Ini mempunyai implementasi untuk infeksi virus yang lain , karena tanggapan yang masih sama akan dibuat nyaris tiap infeksi virus,” kata Iwasaki.

Secara eksklusif, wanita dengan masalah autoimun yang coba mempunyai bayi bisa memperoleh keuntungan dari riset ini, kata Iwasaki. Wanita-wanita ini sebetulnya tidak menantang virus, ia menerangkan, hingga mengusik tanggapan kebal interferon mereka tidak  mencelakakan mereka dan bisa mempertahankan kesehatan bayinya.

“Bila interferon yang bertambah ialah proses dasar kompleksitas kehamilan yang semakin lebih umum, kita kemungkinan dapat mengusik signal interferon,” kata Iwasaki. “Karena tidak ada infeksi virus yang penting dicemaskan, kita kemungkinan dapat menolong kehamilan lewat istilah dalam wanita yang terserang penyakit autoimun.”

error: Content is protected !!